Tak Jua Sampai di Tujuan

Masa itu akhirnya tiba juga, melihat pasir putih dan indahnya alam bawah laut Karimun Jawa yang eksotis. Sore itu adalah waktunya meninggalkan Jakarta dengan menggunakan bus antar kota menuju Jepara, namun dikarenakan hujat lebat hampir saja tertinggal. Tepat 7:30pm bus berangkat dengan diiringi tangisan langit Jakarta yang tak jua berhenti (ongkos IDR 120.000, termasuk makan di pos pembentian bus).

Bus melaju dengan kecepatan yang cepat menuju ngebut yang terkadang di selingi zigzag mengusik lelapnya tidur  berselimut selembar kain tipisnya bus executive Shantika. Rentang waktu yang harus ditempuh adalah selama 12 jam perjalanan yang lumayan membosankan jika ditempuh kala mentari bersinar, untungnya saya dan rombongan berangkat disaat gelap sudah menyelimuti yang praktis diisi dengan terlelap di kursi masing-masing.

Terbangun, tidur lagi, tarik selimut lagi, triiiiiitt kebangun lagi gara-gara bunyi klakson, benerin bantal tidur lagi, bangun lagi belum juga sampai, tidurpun bosan apalagi terjaga, sungguh tak terbayang!. Langit berubah warna, bus blm juga sampai di Dermaga Jepara namun kali ini menyusuri jalanan Jepara yang it means dah dekat. Benar juga, akhirnya kondekturnya mengumumkan bahwa bus sudah memasuki terminal jepara, saking sudah bosannya langsung loncat ambil backpack berjalan menuju pintu keluar meninggalkan teman-teman yang masih berkemas-kemas.

Mulai tak terorganisir karena baru sadar dalam perjanjian booking bus dulu katanya mau diantar sampe dermaga bukan terminal, nah debat sana/i akhirnya bus tetap tidak bisa mengantar karena memang pada dasarnya tidak boleh. Tawar menawar becak tapi pada ngeyel karena dipikir kemahalan (berdasarkan info 1 becak IDR 5.000 tapi ini minta IDR 10.000) akhirnya jalan kaki menuju dermaga. Pengen ngakak rasanya karena baru saja berjalan 50m udah pada bilang capek dan akhirnya tetep dengan becak, wuadezig!!.

Sampai di dermaga, kapal ferry yang akan membawa ke Karimun Jawa sudah terdampar dengan sukses, tanpa pikir panjang langsung serbu masuk pilih tempat duduk paling nyaman (harga tiket ekonomi IDR 28.500). KMP Muria berjalan sangat ngesot bak keong racun, pantaslah hampir 6 jam terombang ambing di lautan tak tau rimbanya, bosan dan mati gaya sudah tidur bangun tidur lagi bangun lagi tiduuuuuurrr terus dan budeg sudah kuping dijejalin earphone jedak jeduk.

Dari kejauhan nampak sebuah pulau berbukit tinggi yang tiada lain itulah Karimun Jawa, akhirnya sampai juga, lega melihat daratan dengan hijaunya dedaunan, halah!.
Perjalanan pulang pun tak kalah membosankan dengan waktu berangkat ditambah dengan omelan ibu-ibu yang duduk di samping saya, lengkap sudah!


Hal Penting :
- KMP Muria adalah kapal penumpang 3 lantai di mana lantai dasar untuk motor,mobil dan lain-lain, lantai 2 untuk penumpang (termasuk VIP room) dan lantai 3 adalah pusat kemudi
- Selain Muria ada lagi kapal cepat bernama Kartini yang waktu tempuhnya jauh lebih cepat
- Persiapkan diri Anda mengarungi lautan selama kurang lebih 6 jam 

0 comments:

Post a Comment