Keliling Yogya dengan Trans

Busway? hampir semua orang tahu alat transportasi massal ini hanya bisa ditemui di Jakarta tapi Trans Jogya? tidak semua orang tahu jenis bus apakah itu dan juga termasuk saya. Trans Jogja hampir sejenis dengan busway namun ukurannya lebih kecil dan jika bisa dibandingkan mungkin hanyalah seukuran metromini di Jakarta atau bus 3/4. 


Kesan pertama menggunakan trans jogja adalah heran dan lucu! heran karena posisi kursinya yang tidak beraturan, halte nya sangat mungil mungkin hanya bisa menampung maksimal 10-15 orang serta lucu karena sistem pemberitahuan antar shelternya masih manual alias kondekturnya yang berbicara langsung lengkap dengan logat jawa yang kental dan medok membuat saya tidak tahan untuk tidak buka mulut alias ngakak!.
  
Rute trans jogja hampir menjangkau seluruh kota dengan sistem pembayaran tetap alias jauh dekat IDR 3.500 cukup efisien untuk bepergian ke berbagai objek wisata yang ada di kota Yogyakarta. Ada sedikitnya 6 jalur yang dilayani oleh trans jogja ini di antaranya 1A, 1B, 2A, 2B, 3A dan 3B yang masing-masing jalurnya melayani rute yang berbeda yang disetiap pertemuan antar jalur merupakan interchange atau titik perpindahan antar bus.

Saya cukup terbantu mengelilingi Yogyakarta dengan trans jogja ini, karena lebih nyaman dan pasti mengingat jika harus menggunakan bus umum biasa saya tidak tahu mesti turun di mana untuk mencapai tujuan yang saya inginkan. Meskipun memang terkadang harus memutar-mutar terlebih dahulu namun tidak sampai menghabiskan waktu karena pada dasarnya tidaklah begitu jauh memutarnya. Untuk mengetahui rute di setiap jalurnya bisa di lihat di sini.

Untuk mencapai Borobudur dari Malioboro saya menaiki jalur 2A menuju Terminal Jombor kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus biasa menuju terminal borobudur dengan ongkos IDR 10.000 dan becak atau andong IDR 10.000, tetapi karena saya paranoid dengan kejujuran para tukang becak maupun andong akhirnya saya memutuskan berjalan kaki saja dan ternyata jaraknya lumayan jauh (buat yang tidak biasa jalan disarankan naik becak atau andong saja)

Prambanan juga bisa di capai dengan menggunakan trans jogja ini dengan jalur yang menuju terminal prambanan. Dari Malioboro saya naik jalur 1A dan kemudian lagi-lagi saya melanjutkannya dengan berjalan kaki menuju kawasan candi karena lagi-lagi saya tidak percaya dengan kejujuran para tukang becak yang kebiasaan bilang jauh padahal hanya selemparan batu.

Sayang untuk menuju kawasan wisata pantai parangtritis, trans jogja tidak mampu menjangkaunya mungkin dikarenakan karena jaraknya yang terlalu jauh. Transportasi yang bisa digunakan untuk menuju Paris (begitu warga lokal menyebut Parangtritis) adalah bus biasa. Cari saja bus yang bertuliskan Parangtritis, saya waktu itu menggunakan bus dari Jl. Parangtritis dekat kawasan Prawirotaman dengan ongkos IDR 15.000 jika tidak salah ingat.

Trans Jogja ini sudah cukup memadai untuk menjangkau semua tempat-tempat di Yogyakarta dengan nyaman terbebas dari panas dan debu.



Hal Penting :
- Jika tidak yakin jalur mana yang akan di ambil, tanyakan saja kepada petugas yang dengan ramah pasti membantu
- Meskipun sama-sama menuju akhir pemberhentian yang sama, namun jalur tempuhnya berbeda jadi sekali lagi gunakan ilmu 'KUDU'..kudu nanya!
- Trans Jogya tidak memiliki jalur khusus seperti halnya busway, jadi masih mungkin terjebak kemacetan jika melewati rute-rute padat.

1 comments:

wah sy malah belum pernah naik trans jogja :)
makasi y informasinya, mau dah sy jalan2 tu keliling jogja naik transjogja :)

November 3, 2010 at 3:36 PM comment-delete

Post a Comment