Cerita dari Batu-Malang


Setelah berpuas diri di BNS, saya kembali ke Malang dengan menggunakan taksi (menyambung cerita dari postingan sebelumnya di sini). Dari BNS taksi berjalan menuju Malang dengan melalui jalanan sepi dan senyap hanya ada taksi saya saja yang lewat. Menurut informasi pak sopir, jalanan ini memang jarang dilalui orang apalagi menjelang tengah malam seperti sekarang ini. Deg...deg...deg...deg, saya mendadak teringat akan taksi-taksi di Jakarta yang terkadang membunuh penumpangnya beserta kawanannya yang bersembunyi di bagasi setelah melewati jalanan yang sepi!. Duh, apalagi saat pak sopir bercerita bahwa jalanan ini tidak ada yang berani melewati karena terdapat krematorium yang terkenal angker. CKCKCKCKCK!!

Saat tiba di depan krematorium, pak sopir bercerita bahwa dulu beliau pernah mengantarkan seseorang dari Batu menuju Malang melewati jalan ini dan beliau mendadak berhenti karena di stop oleh sekelompok prajurit berseragam ala-ala kompeni yang kemudian lewat persis di depan mobilnya. Hadeuuuuhh....makin horor!

Saya mencoba ikut larut dengan obrolan pak sopir dengan sesekali melontarkan pertanyaan memancing, seperti Apakah bapak tidak takut dengan hanya membawa penumpang 2 orang di belakang waktu itu dan melewati jalan ini yang terkenal angker?, Kenapa bapak memilih jalan ini dan tidak memilih jalan yang biasa dilalui?, dll. Pertanyaan saya dijawabnya dengan sambil memijit2 sesuatu di samping argo meter!. Dasar saya emang orangnya curigaan apabila sedang dalam keadaan siaga, saya langsung bertanya, Kenapa dengan argonya Pak?..hehehehehe. Tidak apa-apa mas! jawabnya. Ting Teng...alarm di otak saya langsung nyala, jangan-jangan dia mainin argo nih!, what a negative thinking ya!..hehehehehe.

Setelah melewati jalanan yang sepi dan menurut si pak sopir angker tadi, taksi mulai menyusuri jalanan utama Batu-Malang dan kondisi jalan ramai dengan mobil-mobil lainnya. Akhirnya, saya bisa bebas dari rasa cemas juga, dan saya terus melanjutkan obrolan dengan si bapak sampai hotel dari mulai A-Z. Ternyata si Bapak nya sangat baik, malah saya ditawari untuk diantar putar-putar melihat kota Malang malam itu. Namun karena saya sudah lelah, saya menolak tawaran si bapak (Ongkos dari BNS ke MALANG sebesar IDR56.000).

Hal Penting
- Tidak ada salahnya mengecek bagasi dan bagian jok belakang mobil(jika duduk di depan) dan jok bagian depan (jika duduk di belakang) untuk faktor keamanan
- Jangan punya negative thinking macam saya, itu tidak baik
- Berhati-hati itu wajar namun jangan berlebihan, saya memang terlalu paranoid, maklum lah terbiasa hidup di kota yang tingkat kriminalitasnya cukup tinggi

0 comments:

Post a Comment