Chao Phraya Berburu Turis


Kota Bangkok tua atau Rattanakosin dibelah oleh sungai Chao Phraya layaknya Jakarta oleh sungai Ciliwung. Chao Phraya membelah hampir seluruh wilayah Bangkok dari Utara ke Selatan, bahkan sampai ke Wilayah Ayutthaya yang jaraknya kurang lebih 75km (semoga benar, dan untuk info tepatnya, silahkan tanyakan ke mbah 'G' saja).

Kesan pertama melihat Chao Phraya dari Tha Tien Pier adalah besar sekali dan ramai berjubelan turis-turis. Mungkin karena di Pier inilah terdapat pusat berkumpulnya tujuan utama kunjungan turis di kota Bangkok yaitu Grand Palace dengan Wat Phra Kaew nya, Wat Pho dengan Reclining Budha nya, Wat Arun sang Temple of The Dawn, dan sejumlah wat-wat lainnya seperti Wat Traimit dengan Golden Budha nya, Wat Ratchapradit, Wat Ratchabhopit, dan lain-lain.

Sungai ini sebetulnya sungai yang biasa saja dengan airnya yang kecoklatan, yang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai jalur transportasi. Namun menariknya, sungai ini ditata sedemikian rupa dengan pedestrian walk serta kursi-kursi di sepanjang aliran sungai yang bisa digunakan untuk bersantai menikmati lalu lalangnya perahu-perahu yang berlayar menyusuri Chao Phraya.

Perahu-perahu itu mengangkut sejumlah turis dari berbagai bangsa dengan bonus sejumlah eceng gondok yang bergerombol berparade setiap beberapa saat berlomba dengan perahu-perahu tersebut. Sebagai sarana transportasi umum, perahu-perahu yang digunakan seperti layaknya perahu biasa dengan kursi-kursi berjejer bahkan ada yang hanya berupa kursi kayu yang memanjang.

Bersiaplah terciprat air sungai saat perahu melaju dan mendengarkan deruan mesin perahu yang dipacu lumayan laju membelah air sungai. Di beberapa Pier atau Dermaga, terutama Pier-Pier yang ramai dilewati turis sengaja dibuat sedemikian rupa menyerupai taman yang sangat memungkinkan untuk bisa duduk berlama-lama menikmati udara kota Bangkok.

Saat menjelang malam, lampu-lampu baik dari bangunan di sekitar sungai maupun perahu-perahu turis (Chao Phraya River Cruise) akan berpendar cantik memantul dari balik sungai.

Chao Phraya berburu turis tidak hanya siang hari namun juga malam hari, di mana akan banyak berlalu lalang perahu-perahu ukuran besar dengan hiasan gemerlap lampu warna-warni di selingi dentuman musik yang mengalun menandakan para turis sedang berpesta dan biasanya diakhiri menikmati santap malam di dalam perahu tersebut.

Tidak sulit untuk menikmati cruise ini, di sejumlah tempat bahkan di hotel-hotelpun banyak yang menjual tiket cruise ini dengan berbagai paket dan variasi harga. Tinggal sesuaikan saja dengan ukuran kantong dan kemudian meluncur menikmati semilir angin Chao Phraya yang membuai para turis untuk datang, datang dan datang lagi.

Chao Phraya, tidak hanya menjadi jalur transportasi alternatif bagi warga Bangkok untuk menghindari kemacetan, namun juga menjadi pusat atraksi turis yang sudah pasti banyak mendatangkan devisa bagi negara.

Inilah bukti keseriusan negara sadar pariwisata yang mengolah sesuatu yang tadinya tidak menarik menjadi sesuatu yang berdaya jual tinggi.


Hal Penting
- Ada banyak perahu yang berlalu lalang di Chao Phraya dengan identitas bendera berwarna di setiap perahu nya (Biru, Kuning, Orange, Hijau, Abu-abu)

- Perhatikan bendera di setiap perahu, karena setiap perahu tersebut akan berhenti disetiap Pier yang berbeda.

- Gunakan perahu yang berbendera Abu-abu yang merupakan Regular Boat karena akan berhenti di setiap Pier.

- Jika ingin berhemat, jangan gunakan Tourist Boat (Yellow) karena harga tiket jauh dekat sebesar 25 Baht

0 comments:

Post a Comment