Melaka Memerah Bata
Saya hanya punya waktu setengah hari untuk menjelajahi tempat-tempat di Melaka, dan beruntungnya kawasan wisata utama di Melaka jaraknya sangat berdekatan satu sama lain. Untunglah disela-sela waktu yang sangat sempit, saya sempat kan berkeliling ke berbagai tempat di bagian barat (semoga saya tidak salah membaca arah mata angin) sungai Melaka kemaren seperti Masjid Kampung Hulu, Jonker Street, Cheng Hoon Ten Temple, Sri Voyatna Temple, Kp. Keling Mosque, Baba House dll, sehingga pagi hari nya saya tinggal berkeliling area Dutch Square dan sekitarnya.
Dutch Square atau Stadhyus adalah area sentral di Melaka yang paling banyak di kunjungi turis, bangunan yang di dominasi dengan warna merah bata ini memang paling mencolok di antara bangunan-bangunan di sekitarnya dan menjadi icon kota Melaka.
Tak jauh dari Stadhyus, di atas bukit terdapat St. Paul Church yang bisa di capai dengan mendaki tak jauh dari Stadhyus karena letaknya yang di atas bukit.
Dari sini, layangkan pandangan ke arah Selat Melaka yang tersohor itu di ujung sisi gereja ini. Di depan gereja ini terdapat patung Paul yang berwarna putih, dial ah yang konon membangun gereja ini. Gereja ini hanya tinggal sisa-sisa reruntuhannya dan tidak dapat dipergunakan lagi.
Tak Jauh dari St. Paul Church, terdapat Dutch Graveyard dan turun kebawah bukit terdapat A’Famosa atau Porta de Santiago yang juga hanya merupakan sisa-sisa reruntuhan. A’Famosa adalah bekas benteng peninggalan bangsa Portugis yang dahulu ikut menguasai Melaka, benteng ini sangat kontras dengan bangunan-bangunan di sekitarnya, tidak hanya karena bentuknya yang hanya berupa sisa-sisa bangunan yang sudah kusam, namun juga karena bentuknya yang menurut saya eksotis. Tidak sebesar layaknya benteng-benteng jaman peperangan namun mungil saja teronggok di bawah bukit.
Dari tempat ini kita juga bisa melanjutkan perjalanan ke museum-museum yang hanya berjarak beberapa meter yang juga ada sebagian berwarna merah bata seperti Museum Literatur, Islamic Museum, Democratic Museum, Maritime Museum, Proklamation of Independence Memorial dan Sultanate Palace. Tak jauh dari kawasan ini juga terdapat Menara Taming Sari yang persis dengan Skyride di Sentosa Island Singapore, St. Xavier Church dan St. Peter Church.
Jadi tidak usah khawatir jika hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk mengunjungi Melaka, karena dengan 1 hari saja pun semua tempat sudah bisa di kunjungi.
Hal Penting
- Jangan lupa mampir ke Jongker Street untuk makan makanan yang paling terkenal yaitu Chicken Rice Ball
- Harga Chicken Rice Ball 1 porsi kecil adalah MYR 4,50 dan terdiri dari 4-5 bulatan nasi dan ayam di suwir-suwir dan sambal, rasanya? Semriwing!!!
- Sempatkan untuk menyusuri pedestrian walk di tepian sungai Melaka, menyegarkan dan cukup menyenangkan apalagi di waktu pagi hari, bisa sekalian jogging.
2 comments:
cerita perjalanan yang menarik dengan info yang menarik juga :)
salam kenal, sukses selalu jalan-jalannya ya.
yudi
@Yunaidi Joepoet
Salam kenal mas Yudi, thanks sudah bekunjung dan memberikan komentar,
sukses juga dengan jalan2nya mas yudi
Post a Comment