Jelajah Wat di Bangkok (1)


Bangkok kota seribu wat, di mana-mana wat dan wat ada di mana-mana di seantoro Bangkok. Itulah Bangkok, ibukota negara Thailand yang dulu bernama Muangthai ini dipenuhi wat diberbagai penjuru kota. Wat atau dalam bahasa universal di kenal sebagai Temple ini bagaikan jamur dimusim hujan yang bermekaran berwarna keemasan menghiasi Bangkok.

Sebagian besar wat yang terkenal di Bangkok berada di kawasan Rattanakosin atau kota tua. Sebut saja Grand Palace yang didalamnya terdapat Wat Phra Kaew yang menyimpan sang Emerald Budha, Wat Pho yang didalamnya menyimpan patung terbesar yang sedang tidur atau dikenal dengan Reclining Budha di mana mata dan telapak kakinya bertaburkan emerald, Wat Arun sang Temple of The Dawn yang tampak anggun saat mentari senja, Wat Traimit dengan Patung Budha berlapis emas (Golden Budha), dan sejumlah wat-wat lainnya.

GRAND PALACE, WAT PHO dan WAT ARUN
Inilah dia trio wat yang paling banyak dikunjungi turis dan jarak ketiganya saling berdekatan. Untuk mencapai tempat ini sangat mudah mengingat begitu terkenalnya tempat ini. Namun sayangnya tempat ini tidak dicapai oleh transportasi massal modern MRT (kereta bawah tanah) ataupun BTS (skrtrain), jadi untuk mencapai tempat ini bisa melalui perahu-perahu menyusuri sungai Chao Phraya, bus, tuk-tuk ataupun taksi.






Jika Anda kebetulan menginap di daerah Khao San Road, tinggal berjalan beberapa menit saja sudah bisa mencapai tempat ini. Namun jika menginap diluar daerah Khao San, ingat-ingatlah untuk turun di Tha Tien Pier baik jika menggunakan boat dari Chao Phraya, atau pemberhentian bus-bus yang berdekatan dengan tempat ini, jika dari Hua Lamphong Railways, maka naiklah bus No.53.

Grand Palace dan Wat Phra Kaew


Untuk memasuki area Grand Palace dan Wat Phra Kaew yang merupakan satu kompleks, diperlukan tiket masuk sebesar 350 Baht. Tiket ini termasuk tiket masuk ke Vimanmek Mansion yang bisa digunakan dalam waktu 7 hari setelah tanggal yang tertera di tiket.


Pintu masuk utama tempat ini terletak bersebrangan dengan Sanam Luang Park, jadi pastikan Anda menemukan taman tersebut. Tidak diperkenankan memasuki area ini tanpa melalui pintu masuk utama mengingat penjagaan yang ketat dengan sistem single entry.

Perlu diperhatikan juga untuk mengenakan baju yang pantas memasuki area ini (jangan memakai celana pendek dan tank top bagi perempuan).

Pastikan masuk ke dalam Wat Phra Kaew yang didalamnya terdapat Emerald Budha, namun dilarang mengambil gambar jadi apa yang dilihat di dalam hanya dapat direkam oleh mata.

Saya sempatkan dua kali masuk kedalam wat ini untuk memastikan di mana dan seperti apakah bentuk dan rupa sang Emerald Budha tersebut, namun malangnya mata saya tidak menangkap apapun selain altar pemujaan bersusun. Di altar itu memang sepertinya banyak sekali patunh didalamnya, bahkan saya nekat mengambil foto dengan asal jepret dengan maksud saya bisa amati nanti di mana sang Emerald Budha nya bertahkta.

Untungnya saya tidak mengalami nasib seperti seorang bule yang didatangi penjaga dan diminta paksa untuk menghapus gambar yang telah diambil. Saya langsung melarikan diri melihat kejadian tersebut.

Malang nya saya ternyata tidak jauh ngenes dari si bule tadi, karena ternyata gambar yang saya ambil tidak nampak apapun karena gelap gulita tak berbentuk. Saya lupa setting kamera sebelumnya, dasar memang perbuatan yang tidak dibenarkan ya begitulah hasilnya.

Wat Pho bersama Reclining Budha


Terletak persis di sebelah Grand Palace, saya kurang tahu dimanakah letak pintu masuk utamanya, yang jelas saya masuk melewati pintu dari Sanam Chai Road dan berhasil masuk gratis karena ticket lady nya tidak mempunyai uang kembalian dan hanya bilang 'u can pay inside' (harga tiket 50 Baht). Says menyelinap saja di antara kerumunan peserta tour yang baru masuk juga dan alhasil, saya tidak membayar.


Reclining Budha di dalam wat pho ini sangat besar dengan posisi tertidur yang menurut ceritanya adalah saat sang budha mencapai nirwana. Telapak kaki budha ini bertaburkan emerald dan tidak boleh disentuh.

Tanpa bermaksud melanggar aturan, ketika saya mencoba-coba dengan santai mengambil gambar persis di bawah kepala sang budha, seorang wartawan bule sedang melakukan pengambilan gambar lengkap dengan tanda pengenalnya.


- Saya : Excuse me? Could you move please, i wanna take a picture this statue, karena dia menghalangi pantung budha di mana saya akan memotret.
- Bule : NO, U SUPPOSE TO BE DONT BE HERE, teriak si bule
- Saya : *Melongo bego* terus memandang sekeling

Yaelah, ternyata memang tempat saya berdiri itu berada di dalam pagar patung budha dan pengunjung memang tidak boleh masuk
hanya saya saja tadi yang masuk melewati pagar yang sedikit terbuka.

Di belakang patung budha tidur ini terdapat beberapa mangkuk-mangkuk yang terbuat dari besi yang biasanya akan di isi koin-koin baht dari pengunjung sambil menuju pintu keluar sehingga akan terdengar bunyi gemerincing koin bersahut-sahutan.

Wat Arun Sang Temple of The Dawn
Berbeda dengan temple lainnya yang berwarna keemasan, Wat Arun atau dikenal juga dengan Temple of The Dawn ini hanya berupa temple berlapis semen dengan pecahan-pecahan beling yang disusun sedemikian rupa.

Terletak diseberang sungai, dari Wat Pho tinggal menyebrang dengan perahu dari Tha Tien Pier seharga 3 Baht satu balik.

Tiket masuk Wat Arun seharga 50 Baht dan pengunjung bisa menaiki temple utama dari 4 penjuru, hanya saja tangga menuju puncak sangat curam hampit 90 derajat kah?, ah saya lupa membawa busur derajat. Untu kembali turun tangga setelah menaikinya, butuh perjuangan bagi orang yang mengidap high phobia.

Dari atas puncak Wat Arun, layangkan pandangan ke seluruh penjuru Bangkok dan Chao Phraya yang juga dapat memandang Grand Palace dan Wat Pho dari sini.

Tidak jauh dari pier Wat Arun ini, terdapat ikan patin yang ukurannya besar-besar dan pengunjung dapat memberi makan ikan-ikan ini.

Wat Arun akan sangat cantik di kala senja mulai datang dan malam mulai menjemput. Dengan warna kekuningannya, Wat Arun begitu mempesona dan nikmatilah senja hari di Tha Tien Pier sambil memandang Wat Arun.


Hal Penting
- Hati-hati dengan supir tuk-tuk yang menawarkan mengantar berkeliling wat dengan terlebih dahulu menjelaskan bahwa temple-temple di area-area ini memiliki jam buka yang berbeda, sebagian pagi hari dan sebagian lagi sore hari, inilah modus yang sering digunakan para supir tuk-tuk untuk menjerat korbannya yang kemudian akan diantarkan ke tempat-tempat penjualan souvenir dan korbannya dipaksa untuk membeli.

- Hati-hati juga dengan wanita-wanita yang berada di Sanam Luang Park yang mendekati Anda dan berpura-pura menebarkan jagung ke arah burung-burung di sekitaran taman, karena Anda akan dipaksa untuk membeli jagung-jagung tersebut, jangan diladeni, tinggalkan saja.

- Jika Anda terpaksa memakai celana pendek ataupun pakaian yang tidak semestinya, terdapat penyewaan di depan pintu masuk.

- Jangan lupa untuk mengunjungi museum Wat Phra Kaew di kawasan Grand Palace

- Terdapat pijat khas thailand di area Wat Pho jika Anda tidak keberatan di pijat sambil diliatin berpuluh-puluh pasang mata pengunjung lainnya, Anda tidak perlu membayar alias gratis

2 comments:

Bangkok Higlights , I like it ..welcome to Thailand Bangkok http://joey-thailand.blogspot.com/

April 9, 2011 at 10:37 AM comment-delete

kabkunkab....
i love thailand, everything is cheap and wonderful people

April 9, 2011 at 10:53 AM comment-delete

Post a Comment