Cu Chi Tunnels dan Singkong
Iri rasanya jika menyadari sebagai seorang pekerja, saya hanya punya batas maksimal backpackingan paling lama 2 minggu untuk izin cuti bekerja. Duh, betapa beruntungnya mereka, arrgghh!!
Adalah Viet Sea Travel yang saya tuju, salah dua agen perjalanan yang bertebaran di distrik 1. Saya booking tour untuk Cu Chi Tunnels half day seharga USD 4 tanpa tiket masuk Cu Chi sebesar 80.000 Dong (hasil sok akrab dengan mbak penjual tiket dan minta discount 1 USD).
Terletak di De Tham Street sebuah gang yang menghubungkan Pham Ngu Lao street dengan Bu Vien street, Viet Sea ini kalah ramai dibandingkan dengan Sinh Tourist disebelahnya yang merupakan agen travel paling terkenal di Vietnam.
Terletak di De Tham Street sebuah gang yang menghubungkan Pham Ngu Lao street dengan Bu Vien street, Viet Sea ini kalah ramai dibandingkan dengan Sinh Tourist disebelahnya yang merupakan agen travel paling terkenal di Vietnam.
Mini Van Viet Sea Travel |
Di pandu oleh guide dengan english yang fasih, rombongan kami yang terdiri dari 2 orang turis Japan, 2 orang turis dari Spain, 2 orang dari Israel, 3 orang dari USA dan 2 orang dari Germany bergerak menembus jalanan Ho Chi Minh yang pagi itu dipenuhi bus-bus dan mini van.
Selama di perjalanan, dengan ramah sang guide mengajarkan sedikit bahasa vietnam (sayangnya saya lupa semua, cuma bisa mengingat satu kata...kam en =terima kasih, gak tahu cara nulis nya) dan juga bercerita banyak soal sejarah perang vietnam dan Cu Chi Tunnels.
Inilah salah satu alasan mengapa saya akhirnya tidak jadi independent mengambil cara sendiri dengan naik angkutan umum menuju Cu Chi. Sejarah! yang tidak mungkin saya dapatkan jika tidak memakai jasa travel.
Selama di perjalanan, dengan ramah sang guide mengajarkan sedikit bahasa vietnam (sayangnya saya lupa semua, cuma bisa mengingat satu kata...kam en =terima kasih, gak tahu cara nulis nya) dan juga bercerita banyak soal sejarah perang vietnam dan Cu Chi Tunnels.
Inilah salah satu alasan mengapa saya akhirnya tidak jadi independent mengambil cara sendiri dengan naik angkutan umum menuju Cu Chi. Sejarah! yang tidak mungkin saya dapatkan jika tidak memakai jasa travel.
Salah satu mulut lorong |
Cu Chi Tunnels terletak kurang lebih 2 jam perjalanan dari pusat kota Ho Chi Minh dan berada disebuah kawasan hutan yang dulu nya merupakan base camp tentara Vietnam masa perang dengan USA.
Para tentara Vietnam ini bersembunyi di hutan dan melindungi diri di ruang-ruang bawah tanah dengan lorong-lorong sempit yang bisa dilalui dengan hanya cara merayap, taktik yang jitu!. Selain itu, terdapat banyak jebakan-jebakan yang mematikan dipasang di sana sini dengan berbagai kegunaan dan yang paling terkenal dan sering menjadi atraksi para turis adalah sebuah lubang hanya seukuran tubuh untuk bersembunyi.
Para tentara Vietnam ini bersembunyi di hutan dan melindungi diri di ruang-ruang bawah tanah dengan lorong-lorong sempit yang bisa dilalui dengan hanya cara merayap, taktik yang jitu!. Selain itu, terdapat banyak jebakan-jebakan yang mematikan dipasang di sana sini dengan berbagai kegunaan dan yang paling terkenal dan sering menjadi atraksi para turis adalah sebuah lubang hanya seukuran tubuh untuk bersembunyi.
Setelah di putarkan sebuah film dokumenter yang mengulas Cu Chi Tunnels, tibalah untuk berkeliling hutan dan atraksi utama mencoba tunnel dan lobang persembunyian. Bergantian masing-masing salah satu dari kami bergaya masuk ke dalam lubang persembunyian.
Tunnels yang sekarang diperuntukkan untuk turis bukanlah tunnels asli yang dulu dipakai saat perang, namun telah dimodifikasi untuk turisme dengan memperlebar dan mempertinggi menyesuaikan ukuran tubuh maksimal turis. Tujuannya adalah agar para turis tidak perlu bersusah payah merangkak namun hanya berjalan jongkok sehingga setidaknya dapat memberikan gambaran bagaimana dahulu tentara Vietnam melewati tunnel-tunnel tersebut.
Tunnels yang sekarang diperuntukkan untuk turis bukanlah tunnels asli yang dulu dipakai saat perang, namun telah dimodifikasi untuk turisme dengan memperlebar dan mempertinggi menyesuaikan ukuran tubuh maksimal turis. Tujuannya adalah agar para turis tidak perlu bersusah payah merangkak namun hanya berjalan jongkok sehingga setidaknya dapat memberikan gambaran bagaimana dahulu tentara Vietnam melewati tunnel-tunnel tersebut.
Jebakan tentara Vietnam |
Meskipun tunnels tersebut sudah dimodifikasi, banyak turis yang berteriak-teriak dan panik tidak jadi melewati tunnels tersebut karena berbagai hal, ada yang takut pada ruang sempit, takut kegelapan, dll. Padahal di setiap beberapa meter terdapat pintu keluar jika sewaktu-waktu capek berjalan jongkok atau panik tidak bisa bernafas.
Tour di akhiri dengan acara makan singkong bersama dan minum teh. Tiba-tiba rombongan kami saling akrab saat sesi makan ini. Saya hanya tersenyum melihat ulah para bule yang bingung cara memakan singkong rebus tersebut yang seharus nya dicocolkan ke gula putih dalam piring
Tour di akhiri dengan acara makan singkong bersama dan minum teh. Tiba-tiba rombongan kami saling akrab saat sesi makan ini. Saya hanya tersenyum melihat ulah para bule yang bingung cara memakan singkong rebus tersebut yang seharus nya dicocolkan ke gula putih dalam piring
HAPPY TRAVELING
Hal Penting :
- Cari dan tawarlah harga tiket antar travel untuk mendapatkan harga terbaik, jangan malu, kecuali Anda adalah turis koper bukan turis kere macam saya
- Harga di Sinh Tourist jauh lebih mahal dan tidak bisa di tawar
- Jika tidak ingin memakai jasa travel, pergilah ke terminal bus Ben Thanh yang terletak persis di depan Ben Thanh Market, perlu 2 kali ganti bus lokal untuk mencapai Cu Chi, tanyakan saja kepada petugas terminal, bus no.berapa (saya lupa no. bus nya)
- Terdapat atraksi menembak dengan menggunakan senapan jenis AK setelah acara tour berakhir (sebelum acara makan singkong bersama), siapkan saja uang untuk membayar setidaknya tiga butir peluru (lagi-lagi saya lupa berapa harganya)
- Nyalakan korek api atau cellphone anda saat jalan jongkok menyusuri Cu Chi Tunnels agar tidak terlalu terasa gelap dan kejedot-jedot, karena tidak terdapat penerangan di dalamnya
0 comments:
Post a Comment