Shenzhen, Surga Baru Sophaholic Nan Metropolis


Memasuki kota Shenzhen laksana memaksuki era peradaban baru dengan hutan beton pencakar langit dan sistem transportasi yang modern khas sebuah kota metropolitan. Kota ini tumbuh dan berkembang pesat sebagai salah satu pusat bisnis di China dan di kenal sebagai Backstage of Hongkong karena letaknya berbatasan dengan Hongkong. Shenzhen menjadi salah satu penentu pertumbuhan roda ekonomi RRC, tak heran jika kota ini bersolek dengan cantik layaknya kota-kota metropolis dunia

Shenzhen belakangan ini terkenal menjadi pusat belanja selain Hongkong, lihat saja kawasan Louhu ataupun Dongmen Street yang dijejali berbagai pusat perbelanjaan berlantai lebih dari tiga yang menjual dari mulai product wanita sampai dengan pusat elektronic, china oh china. Sang raksasa dunia baru abad 21. 

Jika waktu kecil saya hanya bisa hafal salah satu hadist yang berbunyi "اُطْلُبُوْا العِلْمَ وَلَوْ في الصِّينِ" (tolabul ilmi walawfissiin) , tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina, sekarang saya baru menyadari makna sebetulnya.


Berjalan-jalan di Shenzhen sangat lah mudah, karena setiap place of interest hanya walking distance dari station subway (Metro). Yang menyulitkan justru lah bahasa dan tulisan mereka yang kribo, bagi mereka yang sama sekali buta aksara dan bahasa seperti saya, jaminan mutu akan menemui banyak kesulitan.

Misalnya, karena tertarik dengan kuaci bunga matahari yang begitu gemuk-gemuk, saya salah menafsirkan arti dari tulisan kombinasi hurup dan angka yang tertera dalam kantung kuaci tersebut. Saya artikan adalah karena dengan hanya 10 yuan (1 IDR = 1200 RMB), otak saya mencerna paling hanya dapat dua atau tiga sendok namun ternyata duh ternyata, saya dapat sekantung plastik ukuran satu kilogram.

Ada untungnya juga sebetulnya, karena di tengah perjalanan dengan ferry dari Hongkong menuju Macau dan saat sepi melanda kesendirian bermalam di bandara Macau, kuaci tersebut menemani dengan pasrah bekerja sama bersama air mineral menumpas keroncongan diperut saya. Sebetulnya masih banyak cerita kebodohan ataupun kekonyolan selama di mainland, namun tak elok diceritakan karena memalukan, hehehe.

Lorong pertokoan Dongmen
Bagi para sophaholic, Dongmen Street, Louhu Commercial City dan juga di Huaqiang Bei adalah tempat yang sangat memanjakan hasrat berbelanja. Anda, tidak perlu bersusah payah naik taksi apalagi ojek bahkan becak. Tinggal ngesot dan melipir kanan kiri, semua barang dari elektronik maupun fashion yang dicari ada semua!. Bahkan di Huaqiang Bei adalah surganya gadgeters. Bagaimana tidak, salah satu gedung yaitu Saige/SEG Computer berlantai sepuluh isinya semua produk elektronik, luar biasa!.  Saat malam tiba, kerumunan orang akan sesak memadati area perbelanjaan ini, harap maklum tanpa turis asing pun penduduk cina sudah 1 milyar lebih, tumpah ruah lah orang-orang disetiap sudut.
sudut HuaQiang
Untuk mencapai tempat-tempat perbelanjaan tersebut sangat mudah, karena hanya dengan keluar dari station subway, akan langsung berada dalam kawasan neraka bagi turis kere seperti saya. Neraka karena tak ada uang yang bisa dialokasikan, hiks!.

Dongmen Street dapat di capai dengan Metro turun di station Laojie dan keluar Exit A, Huaqiang Bei turun di Hua Qiang juga Exit A sedangkan untuk Louhu berbatasan langsung dengan Hongkong dan merupakan station pertama metro jalur hijau (Louhu-Airport).
Peta Metro Shenzhen

HAPPY TRAVELING

Hal Penting
- Untuk menaiki Metro, siapkan uang pecahan 5 dan 10 yuan uang kertas atau 2 coin yuan (maaf lupa 2 atau 1 yuan), selain nilai-nilai itu, mesin otomatis pembelian token tidak akan mengenalinya
- Tukarlah terlebih dahulu di loket-loket/ruangan yang dijaga petugas yang berfungsi khusus sebagai penukaran uang ke pecahan yang dapat digunakan untuk membeli token
- Jangan lupa ganti tulisan kribo di layar dengan menekan tombol english jika buta aksara seperti saya, karena kalau tidak, mata Anda akan jereng mencari dan memilih station tujuan mana yang akan dipilih (Selalu pilih terlebih dahulu jalur mana yang akan dilalui (lihat peta jalur metro), baru kemudian pilih station mana tujuannya)
- Hati-hati jika berbelanja gadget, karena bukan rahasia umum lagi kalo China sangat mahir meniru barang asli serupa tapi tak sama
- Pintar-pintarlah menawar dan jika tidak pandai bahasa mandarin, jangan kuatir, penjualnya pasti akan dengan sigap mengeluarkan kalkulator, tawarlah sesuka hati, paling kalau pedagangnya tersinggung karena menawar sesuka hati, Anda akan di maki pake bahasa mandarin, asikin ajah, ngeloyor aja pergi sambil melambaikan tangan and say "No Thank You" (DONT TRY THIS, inilah cara saya berbelanja)


0 comments:

Post a Comment