Bertemu Geisha di Gion District-Kyoto


Geisha, banyak orang yang mengidentikkannya sebagai pekerja esek-esek di Jepang, namun sejatinya geisha adalah seorang perempuan pekerja seni yang mempunyai keahlian menyanyi, menari dan memainkan alat musik traditional japan.

Sah-sah saja orang beranggapan, namun bagi saya pribadi, geisha adalah sosok misterius yang tidak bisa disentuh sembarangan dan saat saya berada di Kyoto, alhamdulillah saya bisa bertemu dengan sosok nya dan benar adanya bahwa seorang geisha itu misterius. Dia berjalan cepat dengan pandangan menunduk lengkap dengan kimono, sendal bakiak tinggi, dandanan menor putih dan sanggul serta hiasan kepalanya.

Malam itu, setiba nya di hostel saya langsung berjalan kaki menuju Gion District. Kebetulan Khaosan Kyoto Guesthouse yang terletak di kawasan Shijo Kawarimachi hanya berjarak kurang lebih 1km meter saja.

Gion District bergaya sangat kuno dengan jalan-jalan sempit dan bentuk rumah traditional kecil khas jepang tempo dulu, maklumlah Kyoto adalah bekas ibukota Jepang tempo dulu.

Kawasan ini terkenal dengan Geisha Village dan bagi turist yang hanya ingin sekedar melihat dan bertemu Geisha seperti saya dan atau bahkan ingin melihat pertunjukan seni dari geisha ini, sempatkanlah mampir kesini. Namun saya tidak mempunyai informasi bagaimana cara melihat pertunjukkan geisha ataupun hal lainnya dan silahkan digali lebih lanjut sendiri di internet.

Temaram nya lampu-lampu jalan hanya dengan bercahaya lampion dan sepinya rumah-rumah kecil itu bagi saya memang menggambarkan bahwa sosok geisha dan kawasan ini yang memang misterius. 
Kontras sekali dengan jalanan menuju district ini yang terang benderang dengan lampu-lampu jalan dan hiruk pikuk orang-orang berlalu lalang, sebut saja Shijo Kawarimachi yang dipenuhi butik-butik dan pusat perbelanjaan.

Berjalan menyusuri tiap sudut Gion, saya hanya berpapasan dengan segelintir orang dan rumah-rumah yang tertutup rapat tanpa ada tanda-tanda sebuah tempat pertunjukan seni.

Tiba-tiba dari salah satu sudut jalan saya melihat sebuah rombongan dan saya mengenali 2 orang di antara rombongan tersebut adalah seorang Geisha. Setengah berlari saya mengikut rombongan tersebut dan berusaha mengambil gambar, namun sia-sia, mereka berjalan cepat dan berbelok menuju salah satu sudut jalan.

Tak lelah, saya terus ikuti dan terus mengambil gambar. Tersadar di ikuti, salah satu dari bapak-bapak yang mengapit dua orang Geisha tersebut sepertinya berbisik ke salah satu rombongan bahwa mereka diikuti oleh saya dan tuing...Nyali saya langsung ciut takut-takut salah satu rombongan itu adalah yakuza dan jika mereka menghampiri saya, apa jadinya?.

Namun yang terjadi, mereka malah berpose dan salah seorang dari rombongan itu mengambil foto mereka seolah mereka memperbolehkan saya mengambil gambar. argghh, saya berdiri terlalu jauh dan lensa kamera saya tidak sanggup menangkap moment itu.

Saya tetap berdiri terpaku dan memperhatikan langkah mereka menjauh, terus saya ikuti dan akhirnya mereka berhenti di salah satu rumah pertanda meraka akan masuk. Sadar bahwa moment itu akan segera hilang, saya tetap menggambil gambar meskipun geisha itu tampak dari belakang dan samping, dan salah satu bapak-bapak tetap memperhatikan saya.

Ah, saya tidak perduli, paling sial saya dihampiri dan disuruh menghapus foto yang barusan saya ambil, tapi kalo tiba-tiba mereka merampas kamera saya dan membantingnya ke lantai, apa jadi? selesai sudah acara saya dong...uhhhmmm, eh..mereka masuk rumah, dan hilang dalam pandangan.


Saya kembali menyusuri jalanan dan berharap masih ada kesempatan bertemu geisha dan mengambil gambarnya dari depan. Lama tak ada tanda bahwa geisha akan muncul dan waktu menjelang pukul 10 malam. Kemungkinan para geisha sudah beristirahat apalagi saya melihat seorang ibu berpakaian kimono yang sedang menutup dan beres-beres rumah. Okay, thats it! time is over. Saya berjalan menuju gerbang saat pertama masuk tadi dan memutuskan kembali ke guesthouse untuk beristirahat.

Mata yang tak lena dan langkah kaki yang tak pasti, dari jauh saya menangkap sesosok mahkluk yang tak biasa sedang berjalan menuju ke arah saya. Dada berdebar debar dan mata nanar berbinar. Yup, dia adalah sosok geisha.

Langsung saya bidikkan kamera dan geisha itu berjalan makin cepat dan menunduk bahkan sesekali memalingkan muka menghindari tangkapan haus lensa saya.

Cahaya temaram dan tanpa bantuan flash, saya berusaha mengambil sebanyak-banyak gambar dalam kesempatan langka ini...cekrek cekrek cekrek dan saya laksana tercekek dileher melihat gambar di lcd hasil foto kurang memuaskan dan geisha itu sudah menyebrang jalan menuju sebuah rumah. damn...gatot melotot!


Keberuntungan masih berpihak pada saya, sang Geisha masih berdiri di samping pintu masuk rumah menunggu sebuah mobil box yang sedang memasukkan sesuatu ke dalam rumah tersebut. Tak putus asa , saya bergerak setengah berlari mendekatinya dan WOW...sang geisha berpose dan tersenyum saat terdapat pasangan memintanya untuk di foto...cekreeeeekkkk...cekreekkkk, got it her! but eh, kok ngeblur!.

Uhmm, tanpa pikir panjang, saya coba meminta nya untuk berpose kembali..."hallo, may i take a picture of u just one more time please". Tanpa di duga dengan ramah sang Geisha berpose dan menatap kamera saya tersenyum penuh ranum.

Cekrem..cekrek..."Arigato Gozaimasu" sambil membungkuk dalam-dalam dan sang Geisha balas membungkuk untuk kemudian masuk ke dalam rumah. Tapi, loh kok gambarnya kemerahan gini, wah salah setting kamera, lah..duh..dodol (maklum amatiran)...i'm not that lucky but got the lottery at least!


HAPPY TRAVELING

Hal Penting :
1. Jangan lakukan kebodohan seperti saya, setting kamera anda dan sesuaikan dengan kondisi low light, karena moment bisa datang kapan saja dan terjadi dalam sekelebatan mata, kecuali u got the lucky as i am, #lhoo...#
2. Buat yang tidak menginap di area sekitar Gion ataupun Shijo Kawarimachi, untuk menuju ke Gion District naiklah city bus/Raku Bus dan turun di terminal Gion
3. Tetap jaga prilaku dan sopan santun dan waspada saat mengambil gambar geisha, biar bagaimanapun Kyoto adalah Old City yang pastinya mempunyai akar budaya kuno masa lalu kaum jepang, jadi jangan sampai terkesan tidak sopan yang bisa menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan
4. Bagi anda yang perempuan, terdapat penyewaan baju kimono selama seharian (2.000-5.000 yen) dan bisa digunakan untuk keliling Kyoto. Temen saya menyewa kimono seharga 2.000 yen selama seharian, di pakein dan di kasih tas dan di pakai berjalan-jalan keliling Kyoto, menarik kan?
name card penyewaan kimono di Gion, bisa baca nya?


2 comments:

Waktu ke Gion Corner saya tidak bertemu Geisha sama sekali. Tapi betapa beruntungnya saya melihat mereka menari secara gratis waktu berkunjung ke Chionin Temple di Gion saat perayaan Hanna Toro Festivals (pengumuman perayaan ini ditempel di hostel).

Anonymous
March 24, 2013 at 12:17 PM comment-delete

@jejakvicky.com
wah keberuntungan ada di pihak Anda sekali ya...bisa melihat geisha menari secara gratis..sayang sya tak berkunjung ke Chionin Temple

March 25, 2013 at 11:01 AM comment-delete

Post a Comment